FARADIBAH


Do You Know Me ???

Foto saya
padang, sumatera barat, Indonesia
BERBURUH BUKU, MENYANTAP SAJIAN BAB BUKU, MELAHAP ARTIKLE, MENCICIPI CERPEN DAN NOVEL, NGEBROWSING TIPS AND TRIK SOMETHING, itulah Ane, Sang Chef
AHLAN WA SAHLAN ^_^

Traffic

Jumat, 02 Desember 2011

Memikat (?) perlu (!)

di kesunyian malam aku terpaku pada sebuah layar, menatap, meratapi animasi atau bahkan sebuah artikel monoton, atau malah nyasar di situs sosial. ah..entahlah chef, justru yang terbeban di pundakku adalah sebuah bundelan. membundel sebuah laporan yang dulunya sebuah ketikan di mesin tik -yang dengan penuh tenaga EXTRA untuk memencet satu persatu kata perkata- yang ku pikir ini adalah akhir jerih payah *yakin?/.

orang bertingkah seolah-olah bergadang demi sebuah tugas yang menumpuk, tapi aku justru beralasan karena di bangunkan oleh sebuah angin ribut yang amat dingin lagi gregetan. *iye/. sesekali memasang music Iwan Fals sebagai suatu pemberontakan yang layak di acungi Jempol. kali aje pak iwan juga sedang berdendang di teras rumahnya DPR, atau berpuisi di depan mantan gurunya presiden. oya, ngomong-ngomong gurunya pak pres dulu siapa yah? masih hidupkah? *gubrak/

ahh.....itulah embel-embel. kadang ngaur dari sabang sampai merauke. aku sudah di desak oleh seekor nyamuk dengan muncung yang tajam, kalau aku perkirakan panjang muncungnya berkisar 5 cm (?). yah, ku pikir sependek itu. seakan menusuk-nusuk di tubuhku. tajam kayak jarum suntik. tapi kok kalian menyebut ukuran muncungnya pendek yah? seharusnya kan panjang?. *sotoy/.

teringat kisah di kampus. yah, percintaan antar sahabat, ehm..maksudku perseteruan antar seiman. *kupikir/. dengan beralasan puyeng gara-gara sebuah tugas, -yang aku pikir-pikir itu adalah beban bagiku- namun ketika membantu, justru beban itulah yang mengantarkanku kepada sebuah inisiatif sendiri. *bertele-tele/.

sebuah sahabat (maksudku "seorang") datang dengan membawa segenggam esmosi alias emosi, kemudian bercampur aduk dengan wajah yang kusut mirip banget kayak kertas yang telah diremukkan. tak lupa menggenggam sebuah makalah. iapun menghampiriku seakan ingin curhat "gimana nih, aku ga ngerti buat bundelannya?". och..malang, ternyata ada yang lebih malang dengan nasib kami segerombolan di lantai dua, tepatnya di gudang. yah..orang-orang yang bukan frustasi tapi mencari keheningan untuk menciptakan kefantastikan. *we,,,lebaybo/.

sebenarnya yang terpikir dibenaknya bukanlah sebuah gambaran bahwa ia seorang pecundang yang minta dibelas kasihani atau membutuhkan pertolongan lebih. iya sih ia membutuhkan pertolongan, tapi bukan untuk penuhan kebutuhan, namun justru sebenarnya ia yang membutuhkan tempat sandaran atas sebuah penganiayaan dari seorang teman. ketidakadilan atau bahkan keegoisan yang menyemak di kalbu. setelah bercerita, bahwa sesungguhnya ialah yang menggenggam sebuah tanggung jawab sendirian yang seharusnya di tanggung bersama. *ga'bertele-telekan?/. och..I'm sorry to hear that!!. tapi apa yang bisa ku bantu untukmu?. tidak perlu berkata demikian, tidak perlu berucap dengan kalimat yang barusan ku lontarkan, tapi resapilah dari curhatannya itu bahwa sebenarnya ia membutuhkan sebuah sandaran untuk melepaskan emosi atau keluh kesahnya. *malang/. 

dengarkanlah sebuah curhatan orang yang berada disekitarmu, teman. itu adalah sebuah obat mujarab bagi dia, bahkan bagi dirimu sendiri. sesungguhnya engkau mendengarkan saja ocehan atau keluh kesah mereka, itu sudah cukup untuk menarik cinta mereka untukmu. ehm, maksudku bukan cinta-cintaan, tapi adalah sebuah up-plus untuk dirimu karena telah berhasil memikat kesedihannya menjadi ketenangan di pundakmu. jadilah sebuah tempat curhat atau bahkan keluh kesah yang mengoyak-ngoyak tubuhnya menjadi sebuah taman yang indah ketika berada di depanmu, mendegarkannya jauh lebih baik. 

kadang dianggap sebagai pendengar yang budiman bagi mereka justru merupakan jurus jitu untuk menggaet dia agar jatuh hati dengan pesonamu, ialah kawanmu sendiri. ia bisa saja memberikan segala apa yang ia punya hanya untuk menghadiahkannya untukmu seorang, -yang ia pikir sebagai teman sejati- yang mau mendegar meski berlebihan-. yah, itulah sebenarnya kebutuhan seseorang yang sedang bersedih. kadang ia yang masih berlarut sedihnya, coba pikir sejenak apa yang ia butuhkan??. yupz...kali ini ia benar-benar membutuhkan bantuanmu. jadi itu juga merupakan resiko atau tantangan bagi seorang teman sejati. jangan membangkang dengan pemenuhan bantuannya, akan tetapi laksanakanlah. bantulah ia, teman. ia butuh penegak atau penopangnya. beri acuan sedikit maka bisa menjemuhkan keresahan hati. dan perlahan, ia akan mulai bergerak setelah engkau bergerak terlebih dahulu tepat dihadapannya. itu merupakan obat bagi dia, tapi sebuah peluang bagimu. kala suatu saat nanti jikalau kamu juga merasakan hal yang sama, orang yang telah engkau selamatkan dulu - meski hanya mendengarkan curhatannya saja - akan balik membalas kebaikanmu. ketahuilah. 

aku punya sebuah rumus, dan rumus ini sangat manjur dan sering teraplikan di dunia nyata. ini dia rumusku :
"elektron yang anda transfer akan kembali kepada anda"
artinya kejadian sekecil apapun yang kita lakukan atau kita bantu untuk orang lain, suatu saat perlakuan itu akan terulang kembali untukmu. ialah yang apabila kamu berprilaku baik atau membantu saudaramu, maka kelak perilaku tersebut akan berbalas kepadamu kembali. So, mari instropeksi diri, saling membantu, cari suasana nyaman untuk aman, ketengan itu berawal dari diri sneiri, berawal dari sikap kita terhadap orang lain. mari mendengarkan keluh kesah, mari mendengarkan nasehat, mari bercermin.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar