FARADIBAH


Do You Know Me ???

Foto saya
padang, sumatera barat, Indonesia
BERBURUH BUKU, MENYANTAP SAJIAN BAB BUKU, MELAHAP ARTIKLE, MENCICIPI CERPEN DAN NOVEL, NGEBROWSING TIPS AND TRIK SOMETHING, itulah Ane, Sang Chef
AHLAN WA SAHLAN ^_^

Traffic

Senin, 21 November 2011

Bercermin pada sebuah Magnet

manusia itu lumrah, amanah, titipan, bahkan buah hati juga . manusia itu juga khilaf adanya, tatkala ia berlaku dosa, wajar saja demikian, toh ia bukanlah Nabi, bukan pula malaikat, apalagi yang menjabat sebagai Tuhan. Astaghfirullah.....istighfar kita bila beranggapan bakal ada wujud sedemikian perfectnya seperti itu. tidak akan ada saudaraku. 

manusia itu memiliki hati nurani, sama ibarat magnet yang akan selalu cenderung menuju lawan kutubnya, namun ia enggan mengikat kutub yang satu jenis ataupun sesama kutub. ia akan saling tolak-menolak. 
itu hanya sebuah ilustrasi. Namun apakah antum dan antumna memahami maksud penulis?
akan aku uraikan pada pembahasan Eksak kali ini. mungkin sebuah perhitungan fisika. meski sebenarnya fisika itu merupakan salah satu tantangan berat dalam SKS mata kuliahku. (fiuh, untung saja masih dapat nilai B+ pas semester satu).

oke, back to topick..
coba lihat magnet. yah, sebuah magnet.  cukup saja sebagai sampel untuk memahami kinerjanya sebagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. 
sebuah magnet yang apabila di pecah menjaadi dua bagian, kita akan mengira bahwa ia akan menyatu kembali dengan kutub yang sama. yah, (+) bertemu (+) dan sebaliknya (-) bertemu (-). namun salah nyatanya, sob. itu adalah sugestiku pada saat aku SD kelas 6 dulu. justru sebaliknya kutub yang satu akan saling tarik-menarik dengan kutub yang berlawanan. hal ini yang menyebabkan suatu kelengkapan.
yah, keserasian, keselarasan, bahkan saling melengkapi kekurangan dengan berbagi kelebihan yang ada. itulah proses pembentukan sebuah magnet. mereka akur meski berbeda jenis, mereka rukun meski tak sekandung ataupun serupa takjub, justru mereka perfect kendati perbedaan yang mutlak demikian . 

Subhanallah sekali keakraban itu. Namun bagaimana dengan manusia, kawan?
sudahkan kita berlaku akur di muka bumi yang agung ini?. tatkala kita yang selalu cemoohkan yang tidak sependapat dengan persepsi kita. kadang aku - atau bahkan sering - juga terlibat dalam aksi kericuhan ini. Yah, Sahabat blogger. kita di perolok-olok oleh media, yang kita padahal sesama muslim. atau kita yang suka memperdebatkan masalah pribadi, namun "acuh tak acuh" menanggapi masalah penganiayaan Palestine. 

mari bertopik pada sebuah magnet.  mereka terbuat dengan bahan dasar yang sama, namun beda kutub, mereka yang memiliki kriteria berbeda, tapi mereka justru semakin menyatu dengan adanya perbedaan tersebut. Lantas bagaimana dengan "kita" sobat???
apakah kita perlu bercermin pada sebuah magnet? malukah kita sobat dengan sikap sebuah benda mati, sedang kita adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya. 
- kita - yang merupakan makhluk yang terlahir secara "suci", kita yang sesama muslim, satu perjuangan untuk menegakkan agama Allah SWT, namun kenapa kita yang justru dengan senangnya bertengkar dengan orang yang juga semuslim, seiman dengan kita, kawan?. tidakkah malu kita dengan mencomoohkan saudara kita sendiri, menjatuhkan harga dirinya, atau bahkan membuatnya terpojokkan?. aku disini merupakan salah satu dari penindasan atas sesama muslim itu. sakit bhatin juga menggores jiwa. Lantas mengapa kawan?. mengapa bukan Bani Israel saja yang engkau ledek se ledek-ledeknya? mengapa bukan Amerika saja yang kau fitnah sefitnah-fitbahnya? mengapa tak kau lemparkan saja batu ke Yahudi sebanyak-banyaknya??????????
kau sama saja dengan kaki-tangan mereka, sobat??
aku tersinggung dengan ulahmu, sobat.
inilah pertama kalinya sebuah ungkapan amarahku, kawan. 
jangan lihat kelembutan seorang wanita, tapi lihatlah setajam apa syarafnya merasakan gamparan atas kekecawaannya terhadap sikapmu, kawan...

mari bercermin pada sebuah magnet.

Jumat, 18 November 2011

Be Negative!! (?)


Apa yang sedang anda pikirkan? Bagaimana kedepan anda? Apa tujuan anda itu penting untuk kita bahas, couy. Karena kalo ga kita ungkit dan di aplikasikan, maka ia akan berjamur di otak. Kayak aku –yang- apabila sugesti-sugesti aneh, unek-unek, tips-tips, atau bahkan inspirasi yang mengalir gitu aja di gudang memoryku, maka tanpa basa-basi cepat-cepat deh aku tuangkan semua folder-folder yang baru saja ku arsipkan sebelum ia terformat otomatis. Dan apabila itu terjadi, dengan “ini”, aku mungkin tidak akan update blog hari ini.

Oke, cukup curhatnya far.., Sebelumnya mari berhitung..
1 x 1 = 1
1 x (-1) = -1
-1 x (-1) = 1

Sama ga hasil yang kita peroleh apabila kita mengalikan posistif dengan positif, atau sebaliknya negative dengan negative ?????
Pertanyaan saya adalah bagaimana mungkin positif dikali negative hasilnya negative??????
Dari simulasi Bank Soal Ujian Nasional di atas (?) dapat kita tarik kesimpulan bahwa penemu perhitungan ini mungkin sedang mengalami masa pancaroba (?). buktinya pertanyaan saya sejak TK belum terjawabkan. Nah, justru buku yang baru saja saya baca berjudul “BE NEGATIVE!” ini mampu menjawab teka-teki saya selama 15 tahun lamanya. (kalo 15 tahun yang lalu, berarti umur saya sekarang ada….sepuluh,,dua puluh…tiga puluh kali yah?). tapi yang jelas bahwa teori yang di kemukakan oleh mbak NS ini telah membawa saya pada kenegatifan yang harus di raih.*yakin chef?/.
Ada kata-kata aneh dan hendaknya dijauhkan seperti hal yang menyangkut kenegatifan itu sangat “anti nyamuk” banget bagi mereka.*khususnya saya/. Coba pikir darimana angka positif itu diperoleh? dari angka negative kan?!. Tapi pembuktiannya? (tuh dah jelas perhitungannya di atas).
Nah, kalo pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari tuh gimana? *bisaditanggungjawabin????/. aku sih ga jamin, tapi “nurani” mu aja cukup untuk menjamin bukti nyata ini :

Coba ingat-ingat apa-apa aja kalimat negative yang sepintas melayang di atas kepala anda *imaginasimaksudnye/. Yups, pasti mikirnya gini:
Jangan
Gagal
Tunda
Tidak
Belum
Malas
Miskin

Sekarang aku perintahkan anda untuk menyebutkan kata-kata positif:
Ya
Lakukan
Sabar
Keberhasilan
Konsisten
Boleh
Senang
Kaya
Yakin
Bisa

Nah, sekarang MARI BERHITUNG !!!!
Rumus : Negatif x positif = negatif
Jangan lakukan
Tidak konsisten
Belum berhasil
Tunda keberhasilan
Tidak kaya
Rumus : Negatif x negatif = positif
Jangan tunda
Belum gagal
Jangan marah
Tidak miskin
Rumus : Positif x positif = positif
Lakukan kesabaran
Boleh konsisten
Yakin bisa

sekarang pertanyaan saya muncul lagi “kenapa musti ambil pusing begitu? Kenapa engga’ ambil jalan pintasnya aja kayak rumus “(+) x (+) =(+)” gitu aja kok repot!!!”. Namun sangat disayangkan sekali jika antum dan antumna hanya mengambil jalan pintas ke pasar agar ga ketiban macet, atau mengendarai motor mobil agar aman dari polusi ataupun hujan kelak. Aku sarankan bagi yang memilih jalan pintas ini lebih baik terbang pake’ sayapnya bidadari aja biar ada jalan pintas ke surga &%$#*^@. *gubrak!!!/
bukan masalah target yang sesungguhnya yang kita capai sebenarnya, akan tetapi sejauh mana perjuangan kita yang telah menelan asam asin pahit NaNo-NaNo rasa daun papaya. *sontoloyo/.

Kebanyang ga kalo kita hidup penuh kesenangan, serba mewah, apa-apa ada, ini ada, itu ada, sana ada, sini juga ada (kalo aku ada ga yah?). MoNoToN gAk tuh? Gue JAMIN para malaikat yang selalu menonton acting kita di bumi ini bakalan boring banget. Ga ada sensasi, eksistensi, aksi-reaksi, energy aktifasi, atau bahkan asam-basa kehidupan. Yang ada justru Katalis sebagai mempercepat kehidupan tanpa nego-nego.
Ah, kalo aku yang jadi sutradara nanti di sebuah pilem, pasti aku buat yang banyak konfliknya sehingga ceritanya semakin seru. (?).
Itulah kisah “(+) x (+) = (+)”.

Nah, rumus yang satu ini yang seru,-NEGATIF-
Kalo negative kali positif pasti jawabnya negative. KARENA :
Di dalam kehidupan kita sehari-hari itu terikat kuat dengan imaginasi yang melayang-layang di awan kepala anda *seperti di komik-komik itu loh../. misal : mbak NS memiliki teamwork di sebuah usahanya, sebut saja “Perusahan”. Ketika itu, dalam menjalankan suatu proyek, beliau membutuhkan kerjasama teamwork  yang andil di dalam bekerja. Namun, mbak NS sedikit meragukan ketangguhan para teamworknya, namun negative thingking itu ia buang jauh-jauh dengan mereaksikannya dengan katalis, opss, dengan enzim maksudnya agar menghasilkan produk yang dihasilkan melalui pencernaan otak secara jernih tanpa menghasilkan reaksi samping alias sisa-sisa ke-negatif-an. Ia olah menjadi sebuah positif thingking dan membentuk karakter yang PeDe dalam bertindak. –yang- justru ia juga memberikan up plus kepada karyawan tersebut sebagai wujud perhargaan atau bahkan sebagai khiasan kecintaan atas kerjasamanya. Nah, itu dia yang kita butuhkan, “menghargai bawahan”!!. Dengan adanya istilah yang baru saja aku bold, sebagai rumus yang baru saja aku ciptakan berhak di Hak Patenkan alias “Noble”. Yah, tadi itulah sebuah kepositifan. Yang mana bila kita ingin berubah, maka pahamilah kinerja Negatif itu seperti apa bentuknya.

Niech, aku beri taste baru,
“Be Negative, so you will know what is the poshitive feeling behind that…then..TWIST IT..!!” . 

Siger, culture, culturaL



Aku masih menyangkal bahwa aku sedang berhadapan dengan Lampung. Rasanya tak percaya bisa menikmati perjalanan yang tak ku duga ini. dengan secercah harapan ku persembahkan untuk mahasiswa yang akan menanti kami di kota seberang sana. Yah..meski aku tak tahu memasti tentang adat istiadat mereka, seni budaya mereka, atau bahkan oleh-oleh khas lampung atau karena aku yang “kuper” atau “tak tahu-menahu” tentang sejarah. Huft.. itulah yang sedang ku musnahkan dari sikap kecuekanku.

Bersama dua orang senior yang bersamaku, tiada lain mereka yang juga atasanku di pengurusan Bem MIPA.  Yupz!..gubernur MIPA dan sekretaris umumnya. Aku siapalah?? Hanya seorang sekretaris di bidang eksternal yang hanya memiliki nyali sebesar zahrah. Tapi aku memiliki mental kenapa dan apa tujuanku datang ke lampung. Mungkin alasan hanya untuk mengenal Lampung adalah nomor dua, sedang alasan pertama tidak lain hanyalah mencari pengalaman (?). *kenapa tak kau cari di tempat yang terdekat saja chef?/. itulah chefaku heran dengan tantangan bertingkat ini. hem, maksudku termasuk kategori biaya. Mungkin suatu musibah atau “terlanjur”. *udahlah chef, jalani aja derita loe/.

Berada di atas bis besar, yang aku pikir muatlah dipadati oleh satu kelas di jurusanku. Dengan bersandarkan seorang gadis cantik di bahuku, meratapinya dengan penuh sayang dan manja, beliau lah sekum yang bicarakan tadi. Wajahnya yang rupawan sehingga tak jarang setiap orang memandanginya penuh indah. Sesuai namanya, yang juga merupakan doa bagi dirinya sendiri, kak “Indah”. Aku lupa menanyakan nama lengkap beliau, padahal hubungan kedekatan kami cukup erat. Aku harus menghilangkan sifat cuekku ini yang dengan gampangnya melupakan nama seseorang. Padahal aku juga sangat membutuhkan nama untuk sebuah komunikasi, cerpen, atau bahkan novel yang sedang ku angklatkan ini dengan menulis berbagai hal , ku pikir mampu mengurangi penyakit amnesiaku.
Beliau yang sedang asyik tertidur nyenyak di bahuku, seakan merasakan keempukan, padahal ia tahu kalau yang disandarkannya itu merupakan segumpalan lemak yang berkolaborasi dengan karbohidrat serta di bubuhi secuil protein dan vitamin lainnya. Yah, itulah kmposisi tubuhku. Tapi aku malah kege’eran bila disebut ke-ibu-an. Ku harap option yang kedua itu cukup untuk memujiku.

Pohon-pohon itu meloncat kebelakang seiring dengan berjalannya bis ini. aku masih disini termenung, sesekali aku memandangi lukisan yang bergerak kebelakang layar kaca, sesekali membuka lembaran demi lembaran buku “MY STUPID BOSS”. Belum juga aku menyelesaikan untuk membacanya. Butuh setengah hari agar aku bisa menyelesaikan tugas membaca buku gokil Ala sang cerpenis gokil itu. sebab tidak satu atau dua orang yang rela mengantri demi sesuap geli yang mencolek rasa kesensitifan, tetapi belasan orang. Selepas dari kegiatan ini, aku harus bersiap-siap menghadapi sikap manusia yang sudah lumrah dan bahkan merupakan budaya tentang “tagihan” kepadaku, emmm, maksudku kepada kami. Yang menurutku adlaha selain oleh-oleh, juga buku ini.

Masih membaca, ku lihat jam di hapeku, sudah menunjukkan jam tujuh pagi. Sepanjang jalan hanya melewati propinsi dan kecamatan demi kecamatan. Semuanya sekilas saja ku hirup, Bagai sebuah terpaan angin. Saking penasaran yang melekat, ku coba melirik ke kananku, kaca transparan melukiskan pemandangan, pepohonan, rumah-rumah adat siap di lemparkan ke belakang layar kaca, berlalu melewati pandanganku. Semua itu tak hirau sebab –pula- pemandangan baru yang siap di tayangkan di layar kaca transparan itu. yah..sebuah lukisan penciptaan Sang Kholiq.

Menuju ke sebuah perkotaan, ku cermati tulisan demi tulisan yang terpampang di depan papan iklan. Dan tertulis kecil nama sebuah kecamatan Tugu Mulyo. Belum selesai aku melanjutkan isi papan tulisan tersebut, aku justru di alihkan ke sebuah kota yang di arungi berbagai ragam rumah adat mereka. Sedikit aku tersentak, tapi menimbulkan kekaguman yang “Wah” dalam geloraku. *kasmaran neng?/.

Rumah-rumah adat “itu” selalu saja ku temui sebuah lambang-lambang aneh semacam tugu kecil yang terpajang di depan halaman rumah, tepatnya di depan pagar yang kadang-kadang sebagian rumah tersebut juga melengkapinya dengan patung-patungan. Mirip kerajaan dinasti. Atau sama persis kayak di pilem-pilem kerajaan di propinsi jowo sana. Seperti Dipenegoro, Adipati, Raden-radenan, Yayang sundi, Kanjeng, Dayang-dayang -yang kalau ku uraikan satu persatu “lagi” maka mulutku akan latah selatahnya-.
Biar ku deskripsikan bentuknya *yes, kebiasaan baik/.

Ciri-ciri benda unik dan aneh itu adalah:
 Bentuknya hampir sama kayak mahkota. Bedanya sisi kelopaknya berbentuk runcing, ga tumpul. *iyaiya/.

 Jika mahkota sisi kelopaknya –kalo ga salah itung ada enam kali ye- , nah, kalo “ini” engga’, justru lebih. Tunggu sebentar *satu..dua..tiga..empat…bla..bla…/ AHAA!!! Ada Sembilan ternyata. *iya ternyata* tapi kenapa ga digenapin aja jadi “sepuluh” ???. kan mutlak tuh kalo genap, biar berpasang-pasangan masing-masing kelopaknya. *aduh chef, bilang aja suka ama yang genap-genap/

Daaannn…ketika sampainya di tempat tujuan, aku dan kedua seniorku di sambut hangat oleh tuan rumah di Universitas Lampung. Dengan polosnya, tanpa basa-basi dan segala macam cengkunek,  ku sampaikanLAH gulatan pertanyaan yang udah amburadur di memory pertanyaanku. Semuanya sudah ku list di secarik kertas kecil. *biargaklupa/.
Ku genggam sebuah bolpen di tangan kananku dengan erat, sedang di sebelah kiri merupakan buku catatan kecil yang siap untuk di coret-coret, sementara ku tonjolkan kacamata yang memiliki ketebalan 5 sentimeter bukan kubik yang ku pikir bisa menambah kefokusanku di dalam mewancarai.

Saya :Oke, sekarang jawab pertanyaanku??!!
I* : saya salah apa bu?
Saya : dimana kamu letakin harta karun peninggalan dinasti pada masa zaman majapahit itu?
I* : mana saya tau!
Saya : alaahh..gak usah bo’ong!
I* : beneran !
Saya : perlu saya buktikan!
I* : Apa?!
Saya : ini (sambil menunjukkan sebuah gambar yang ada di handphone saya)
I* : wkwkwk
Saya : kenapa anda tertawa? Apa ada yang lucu? Atau anda hanya ingin meremehkan pertanyaan saya?
I* : liat dulu gambar apa yang kamu tunjukin
Saya : (melirik ke layar hape saya)
Gubrak!!! Saya mengira gambar yang saya tampilkan itu adalah gambar sebuah mahkota raksasa –yang saya temui di pinggir jalan- , eh taunya gambar spongebob lagi pake baju Naruto. (?).

Tapi inti ceritanya bukan itu sih, (udah, lupakan dramanya) . Ternyata benda yang semenjak dari subuh di bus sampai siang hari benda unik dan aneh itu terpampang di jalanan adalah “Siger”. Owch,,siger toh….!!! *yah, gak ngemeng-ngemeng nduk/.
Siger itu merupakan salah satu ciri khas Lampung. Dia memiliki Sembilan kelopak yang artinya Sembilan suku. yang mana Sembilan suku tersebut merupakan komposisi dari Indonesia. Bhineka Tunggal Ika. Aku sangat menyanjung suku-budaya Indonesia, kerajinan tangannya, struktur bahasanya yang beragam, bahkan kekayaan Alamnya yang berlimpah ruah. Aku Bangga Menjadi Warga Indonesia Asli.

Namun, sedikit kekecewaan juga meluluh-lantahkan semangatku ketika bersinggah di Lampung, ialah ciri khas bahasa mereka yang mau atau hampir punah. Betapa sayangnya warga yang telah menduduki tanah kelahirannya namun tidak di budidayakan bahasa kelahirannya. *apakatadunia?/. dan ketika aku bertanya lagi “lantas, siapa sesungguhnya yang bisa menggunakan bahasa lampung ini?” . dengan sedikit kedukaan mereka menjawab “orang tua-tua yang sudah lanjut usia” . kedubrak!! Gimana mau melestarikan budaya lagi bangsa Indonesia, sedang generasi muda saja telah niat dan berniat atau bahkan tidak sengaja untuk melupuskan kultural bangsa Indonesia Raya ini. yang telah jatuh-bangunnya para pahlawan bangsa untuk menegakkan bendera Merah-Putih Kita. Namun ketika bangsa telah berada di tangan kita, lantas, mengapa kita remeh seakan acuh tak acuh akan bangsa???

Rabu, 16 November 2011

Telepon rumahku

"kring..kring..kring..." bunyi telepon rumah berdering. mirip seperti suara jam alarm yang sering mengganggu tidurku di kala SD dulu. owch, bukan, masa sebelum sekolah dulu alias masih Taman Kanak-kanak. Yah..suara kuno itu sering kali membuatku kaget sambil melompat karena gempa bumi yang hanya segenggam tangan itu bisa saja merobohkan jantungku yang baru di daur ulang (?). yah....itulah sepintas sejarah telepon rumah. 

tau tidak apa saja keunggulan telepon rumah?. sini biar ku bisikkan &%$#@* (bla bla bla). 
1. yang pertama jelaslah sebagai alat komunikasi yang modern di tahun 90'an. 
wuich..subhanallah..keren couy..
ayahku beli telepon loh..mau liat???
temen-temen..nanti malam telepon aku yah, coz aku mau nanya pe'er

yah..begitulah zaman doeloe yang lagi heboh-hebohnya. -gempar- . namun bukan untuk era globalisasi sekarang. aku teringat di saat pertama kali ayah membeli telepon rumah. saat itu orang-orang di perkampungan belum ada satupun yang menggunakannya. -bahkan- cara penggunaannya masih primitif. *jadul/. kemudian orang-orangpun berbondong-bondong kerumah hanya ingin melihat telepon rumah tersebut. 
aha do langa on nggi? pisang?
wiuch..na keren ma ntong televisi on dah
alah..biasa dehe , palingan sebagai alat manokok paku, pinjam jolo bah
aha buseng langa i? alat peledak?!
macemlah...!! mau dijelasin "ini" apa, yang ada aku juga ga tau "itu" apa (?)
ketika aku hendak menjelaskan apa fungsinya -yang baru saja di ajarkan oleh pemilik telkom- maka akupun menggurui. begini :
aku : on ma dah udak, etek, dongan sekalian guarna telepon bagas
mereka : aha do guna nai?
aku : anggo manelepon alak na dao, bisa mangecet lewat telepon
mereka : anggo songoni minjam ma jolo so u telepon donganku so i oban ia salak ngen huta i.
ku berikan pada mereka telepon tersebut. -mereka- dengan memposisikan bagian sumber suara (headernya telepon) berada di bawah, dan sebaliknya footernya telepon berada di atas. "halo..halo....amang boru..ma idia do ho..oban jolo salak i sakarung dah...."
Gubraakkkk...!!!! gimana dia bisa denger apa yang di omongin orang yang ada di sumber telepon itu. tapi yang jelas mereka senang sekali dengan alat canggih yang memudahkan mereka berkomunikasi jarak jauh.

2. ini yang kedua. sebagai tolong-menolong.
dengan suatu kebanggaan bagi masyarakat "kantin-pasid" mengadakan penjamuan rutin untuk menghubungi sanak saudara mereka di kejauhan mata memandang. 
Jadi....kalau ada yang menelpon dari telepon rumah kami (jangan harap deh far kalo itu telepon dari fans kamu) tapi sudah pasti sanak saudara, koum, si oppung, si tulang, si butet, si bouk, si parmaen yang menelepon untuk tetangga sebelah, sebelahnya sebelah, sebelahnya sebelahnya lagi, sebelah sebelah sebelahnya dan sebelahnya sebelahnya sebelahnya sebelah dan sampai di ujung gang. *tuink/. yah..itulah kekompakan satu banjar kantin. dengan adanya itu, kali aje kekerabatan dan silaturrahmi jadi erat. 
pernah suatu kali telepon berdering
"kring..kring...kring....."
"yah halo...."
"assalamu'alaikum..."
"wa'alaikumussalam.."
"si ucok do on??? ma bia  kabar mu inang?"
(?)"ise d on?"
"au ma dah..si butet, donganmu"
(gubrak)"na si ucok au, tai si tanjung do dongan dah, anggo si ucok tetangga di sebelah do dongan i"
"o, pio ma jolo, adong potting"
aku samperin deh tetangga yang juga teman sepermainan pas umur 5 tahun
"ucok..ucok...adong donganmu ma mio ho, pacepat boh..."
"idia ma?"
"indon boh, di talepon on"
"idia ma ia?"
(*&#@%)" son ma ho ro! "
nah,,di samperin deh aku sambil ngomong kayak yang lagi nagih utang
"idia ma?"
"bege ma dah telepon on, naron i boto ho do sanga ise i"
di tempelinlah telepon tersebut ke telinganya sampe lubang-lubang telepon itu bener-beneran PAS di pusat pendengarannya. *busyeeettt/. 
"alloouu....."
"HALO!!..HALO!!..."
"olo..olo.."
"biadoowwhh..."
"sehat! mamua langa?"
"nadong, giot manelepon sajong do dah.."

karena suara telepon tersebut sampe kedengaran di telingaku kayak orang yang lagi teriak-teriak mikir "owalahhhhh......"

3. ada yang juga yang gunakan telepon sebagai identitas rumah itu sendiri.
aku teringat waktu SD dulu %^&#$@
aku dan teman-teman SD dulu udah pada telepon rumah. nah,,kami tuker-tukeran nomor telepon rumah deh. tap ada yang ga mau ngasih nomor telepon rumahnya. kayak temen aku namanya si "K" . kami biasanya memanggilnya "kandang manuk". dengan gaya yang super cuek and bebek *maksudnyacuekbebek/ itu ogah-ogahan ngasih nomor telepon rumahnya. dia mikir gini "aku kan keren, cari sendiri donk". Nah, karena temen-temenu yang pada ngefans berat ama dia, di selidikilah nomor telepon rumahnya di buku telepon. 
"ADA!! "
"ketemu..ketemu........yes..yess.."
"darimana tau?" tanya yang lain
"bisa donk, KATA AYAHKU bisa di lihat nomor telepon rumah hanya dengan melihat nama ayahnya"
"emank bisa?! kenapa ga pake nama ibu atau nama neneknya aja?"
"yah ga boleh donk, mungkin ayahnya lebih berkuasa"
"owch, kalau gitu coba cari yang namanya ZULKIFLI" tanyaku
"itu nama ayah siapa?"
"ayahku"
(?)
nah, ketemu deh nomor teleponnya si "K". dan keesokan harinya dia curhat ke teman-teman
"eh, ada yang nelpon ke rumahku loh.."
"oya??"
"iya, tapi kayaknya orang gila deh, soalnya pas aku angkat dia cengar-cengir di telepon itu"
salah satu teman ku udah mulai deh salah tingkah. dan aku yakin dia bakal kapok untuk menelpon si "K" untuk kesekian kalinya.

Nah, itu yang zaman jadul pada masa aku mungil-mungil doeloe (liat aja ejaan "doeloe" nya, jadul kan?). 
tapi, kalo di era modern ini biasany digunakan masyarakat sebagai fasilitas internet, seperti kabel LAN. yah, seperti yang sedang kulakukan ini, modern kan???

Minggu, 13 November 2011

MLM ????

yah....sebutan ini sudah menjamur di masyarakat. termasuk di kota kelahiranku sendiri.
sering kita bingung bagaimana pengelolaannya, salah-salah bisa kita yang tekor sendiri.
yah...termasuk aku.Congratulation...!!!
masih ingat waktu SMA, bisnis matahari istilahnya. JADIIIIII......

begini prosedur kerjanya :

1. kita sebagai objek atau subjek itu tergantung bagaimana kita menghadapi situasi itu. tapi kalau kita serius dan full mengikuti sistemnya, cairan dana memang mengalir di rekening Bank anda. tapi kalau enggak?? gimana donk?? yah sudah pasti jelas kita bakal sebagai umpan aja.

2. sistemnya keliatan gampang. tapi sebenarnya butuh kesabaran. misalnya gini : saya di ajak oleh teman saya agar ikut menjual produk MLM tersebut, dengan finansial : apabila saya menjadi member di perusahan mereka, maka saya mendapat potongan harga 10 % dari harga awal, seperti produk kesehatan herbal  dengan harga pasaran 300 ribu, tapi apabila saya menjadi member maka saya cukup membeli produk tersebut dengan harga 250 ribu saja. dengan demikian usaha selanjutnya adalah kita menawarkan barang mereka kepada masyarakat dengan harga awal 300 ribu. jadi, apabila kita telah mendagangkan barang mereka, otomatis keuntungan 50 ribu tersebut berhak menjadi milik kita. di samping itu, setiap pembelian kita akan mendapat point. semakin banyak kita membeli produk kepada mereka, maka semakin tinggi point yang kita dapatkan. kesempatan memperoleh Dorprice nya pun akan berpeluang besar. yah..seperti jalan-jalan atau survei gratis ke luar negeri dengan tanggungan biaya oleh perusahan tersebut ataupunn berkat point kita tersebut.
 .
3.  Nah, itu yang asyiknya. yang deritanya gini :
misalnya saya cuma seorang distributor junior, artinya downline saya yang jadi juniornya. karena tidak mau kalah dari downline tersebut, maka saya juga ingin merekrut anggota saya agar saya ga jatuh-jatuh amat di perusahan itu. tapi, ibarat pepatah "raja tetap aja raja, ga bakal jadi dayang" . Nah loh...gawat ga tuh....
meski kita telah bersusah payah merekrut orang, tapi pada dasarnya saya masih bawahannya dia. setiap point yang saya peroleh, juga akan diperoleh oleh dia, karena saya tepat di bawahnya (downlinenya dia). tetap saja saya yang menjadi umpan. *aduhkasihan/.

4. Nah..ada yang bersistemkan ga deal, ada juga yang deal. begini :
misal : saya (masih berstatus sebagai objek) mempunyai downline yang memiliki finansial berlimpah berkat point yang ia targetkan. 5000vp . waow.....GREAT !! ga heran kalo dia jalan-jalan ke korea. tapi di lirik dari perjuangannya lumayan berat. kisahnya produk tersebut adalah produk herbal untuk menurunkan berat badan. iya sih..berat badan beliau dulu 65 kilo. karena nekad banget pengen kurus, kemudian dia di tawarkan produk tersebut. awalnya beliau hanya membeli dengan harga konsumen, bukan harga member. karena seringnya habis, kemudian beliau berpikir kenapa ga jadi member aja, lebih murah. Nah..mulailah ia menjadi member, karna seiring waktu ia konsumsi produk berkhasiat tersebut, dengan bangganya ia menyebutkan berat badannya yang turun 15 kilo selama 3,5 bulan. iya sih, aku liat perubahan yang ia dapatkan. turun drastis dengan sehat. dan iapun semakin awet muda dari usianya. produk tersebut memang luar biasa. di samping berat badan yang menjadi target tepat sasaran, ia juga mendapat point dengan seringnya membeli roduk tersebut. karena bangga terhadap diri sendiri, iapun memperkenalkan produk tersebut kepada teman-temannya yang juga butuh produk pelangsing. dengan mudahnya teman-temannya mempercayainya karena telah  melihat hasil nyatanya. Nah..mulailah ia bergerak!! semakin lama semakin banyak saja orang yang tertarik dengan penawaran produknya itu, dan wajar ia berpenghasilan 15 juta perbulan dan bisa membiayai kuliah S2 nya sendiri. bagus sih bagus...tapi kalau kita tekun meneladani sistemnya dan kita juga bisa membuktikan khasiat produk tersebut.

5. yah...yah...It's Great!!! tapi tergantung kemahiran kita masing-masing dalam melobi atau menggaet pelanggan. tapi kalau aku pikir-pikir yang paling keren menggaet pelanggan setelah Rasulullah adalah Ayahku sendiri. seorang pedagang di pasar dengan mobilitas tinggi serta keprofesionalannya di dalam berdagang yang syar'i. Subhanallah......

6. kalo yang ini lain lagi ceritanya :
dia adalah mahasiswa angkatan 1999. dulunya beliau seorang mahasiswa yang tekun akan kuliah hingga MLM diperkenalkan kepada dunianya. Nah..terjadinya kisah hidup yang setengah jalan. ketika ia di perkenalkan dengan dunia MLM, iapun tergiur dan bertekad untuk menekuni bisnis tersebut, dengan yakinnya ia akan mendapatkan bonus besar-besaran dengan produk tersebut. dalam jangka yang tidak terlalu lama, felling yang ia harapkan tersebut berhasil, padahal beliau sedang masa puncaknya menyusun skripsi. dan karena tergiur di dunia bisnis tersebut, belum lagi bonusnya yang membuat leleh iman ini maka dengan gampangnya ia menyudahi masa kuliahnya yang tinggal sejengkal lagi. Na'udzubillah....
iya sih....mbak punya untung gede' di perusahan orang, tapi bagaimana nasib mbak di kemudian harinya????
mudah-mudahan MLM itu ga menyia-nyiakannya bila ia off nanti.

sebenarnya MLM itu Halal ga sih?. *(aku butuh komentar dari para pembaca). karena sejauh ini 1 : 100 orang yang berhasil menekuninya, yang lainnya hanya sebagai objek wisatawan alias sebagai pelengkap kesuksesan mereka aja. makanya, kalau mau ikut bisnis MLM itu mikir-mikir seribu kali dulu. tanyakan dulu bagaimana sistemnya, kalau sistemnya "cabang pohon"  kemungkinan anda untuk sukses akan sulit, karena merekrut orangpun hanya akan menguntungkan downline anda. tetapi kalau sistem individual dan tidak terikat dengan downline, maka kemungkinan anda akan dengan mudahnya memperoleh rezeky dari hasil usaha anda tersebut. tapi itu sih tergantung ke-profesional-an anda sendiri. bukan chef yang jamin.

ada yang bilang kalau MLM itu mendzolimi orang. karena kita sebagai objek akan merasakan di rugikan, sementara modal kita telah kita tanamkan demi meraut untung yang masih ngambang.

SO, pintar-pintarlah memilih MLM. pahami sistemnya, buktikan khasiat produknya, lihat finansial yang di transfernya, dan laksanakan kerjanya berdasar syar'i. tidak mendzolimi orang lain.

oke friends.....

^_^









Jumat, 11 November 2011

Di Balik Jendela Kaca Hitam

aku pikir ini masih pagi, sebab ini masih belum di atas jam 12. Yah…saatnya menulis yang ku pikir monoton. *mungkin/. Suara-suara di sekitarku mulai berkolaborasi. Kalau aku seorang musisi mungkin aku bisa memadukannya menjadi sebuah music classic , atau mungkin music Jass, atau bahkan Rock and Roll. Ku pikir Linkin Park itu musician yang paling keren. *kupikir/.

Suara-suara itu tak lain hanya teriakan anak-anak di luar kost ku. Berlari kesana-kemari. Suara roda sepeda yang berlaju dengan dasyatnya. Yah..anak-anak bagai berlomba di area balapan. Siapa menang dia yang traktir. Tapi ku lihat bukan itu kenyataannya. Mereka mengendarai sepeda balapannya hanya di seputaran rumah kost ku. Sesekali aku dan teman sekamarku mengintipi mereka dari belakang jendela hitam. Yup! Aku pikir dengan kaca hitam tak akan mereka temukan kami bahwa sedang mengamati apa yang  mereka lakukan tepat di halaman kost kami. 

Ada di antara mereka anak laki-laki mengemudi sepedanya dengan berboncengan, ada yang menaiki pagar rumah, salah satunya seorang anak perempuan yang sedikit tomboy menggeser-geser pagar tersebut. mereka ada berlima atau berenam yah. Tunggu aku hitung dulu. 

$#@^*&,,,,,,,hem! Mereka ada lima orang. Salah satu di antaranya seorang anak perempuan yang ku sebut tomboy tadi. Keliatannya dia bersama abangnya. Teriakan masing-masing di antara mereka seakan berhasil mencapai kemenangan di akhir balapan. Atau bahkan berusaha mendaki gunung tertinggi alias mendaki pagar yang tingginya sekitar satu setengah meter. Hem..aku pikir itu terlalu terjang bagi mereka bila menuruninya kembali. Dan ku sarankan bagi masing-masing mereka menggunakan alat pengaman.

Suara ribut itu semakin lama semakin BUAARR di pendengaranku. Mungkin terlalu bising, atau karena anak perempuan yang ada disana sedang memukul pagar yang terbuat dari baja itu sehingga volumenya menigkat 99,99 %. Atau karena aku yang membutuhkan konsentrasi belajar, karena ujian akan segera menyantapku. Yah,,ujian Statistika ini membuatku grogi. Tak kalah groginya ketika aku jatuh dari tangga dulu dan di tertawakan oleh senior-seniorku sendiri. Oh..itu merupakan kenangan terburuk dalam hidupku. Karena seperkiraanku, ketika aku jatuh dari tangga, aku mendengar suara robekan di sekitarku. Dan aku pikir itu adalah robekan rokku. Oh MY GOD! Untungnya robekan hanya diseputaran rok paling bawah. Aku harap ketika mereka melihatku kembali, mudah-mudahan mereka tidak mengingat peristiwa September itu. fiuh…!

Kembali ke laptop! Mendengar anak-anak kecil yang berlari kesana-kemari ku pikir aku punya ide. Aku masih memerhatikan mereka dari balik jendela hitam. kapanbelajarnya?/. 

karena penasaran apa yang mereka kerjakan, pandanganku masih saja tertuju ke arah mereka. Sewaktu-waktu mereka akan mengutak-atik mesin penjalan air keran itu lagi. Yupss!! benar sekali!. Kemaren sore baru kejadian kalau air keran kami tidak berfungsi. Sore sebelumnya aku masih ingat bahwa seperti biasanya anak-anak itu bermain di depan halaman kost. Aku memandangi mereka saja tanpa menyadari bahwa mereka telah sukses menjadi seorang engineer. Dengan gagahnya mereka telah mengutak-atik mesin keran di luar rumah sehingga menyebabkan air tidak mengalir ke keran air di dapur, bahkan di kamar mandi. Di saat Adzan magrib mulai berkumandang, baru terpikir olehku bahwa keteledoranku membiarkan mereka di luar sana. Oh tidak! Air di kamar mandi satupun tak ada alias kering. Kamipun kebingungan bagaimana hendak berwudu’. Kami mulai menghemat air yang tinggal setetes lagi. Fiuh..! *malangnyanasibanakkost/. Yang dulunya air bisa dilahap dalam 6 gayung dalam sekali wudu’, kini harus di hemat menjadi 2 gayung dalam sekali wudu’. Aduh, kasihan. Bersabarlah jika yang ingin b*k*r. Opss!!
Masih memandangi mereka, si anak-anak kecil. Sungguh monoton rasanya bila kalian berada di posisiku. Memperhatikan orang berjam-jam. Tetapi ku pikir ini adalah keahlianku. Yah..sanggup memperhatikan orang-orang berjam-jam dari atas sampai bawah. Entahlah, aku tak tau ini kelebihan atau kekurangan. Karena keasyikan, tak ada salahnya aku mengabadikan kelakuan lugu mereka. Di kala aku ingin kembali ke masa kanak-kanak, aku cukup melihatnya di Samsung kuno ini.

Oh!! Seakan tersentak dari lamunan, sambil melirik kearah jam *maksudku jam hape/. Berhubung sang anak kost tidak memiliki biaya untuk membeli jam yang seharga 25.000 rupiah “saja”. Aku pikir dengan berjualan di pasar pagi, berkoar-koar sebagai penjual sayur ku rasa cukup menafkahi diri sendiri ketimbang mengemis-ngemis kepada ayah dan ibu. Itu suatu kebodohan yang amat memalukan bagiku bila meminta 1 x sebulan. Apalagi bila mendengar kalimat begini “satu kali dua minggu”. Sungguh suatu keborosan. Sangad!!
Sampai dimana tadi yah?

Jepret…jepret….jepret…bunyi jadul hape yang amat norak. Jauh lebih norak ketimbang jika aku memakai lipstick merah dan memakai blas-on pinky-pinky. Hem..menulis kata “blass-on” saja mungkin salah. Tadi sudah ku coba mencari kata tersebut di kamus, Alfalink, KBBI, atau bahkan di KBBB (Kamus Besar Bahasa Batak) tapi tetap saja tidak ku jumpai. HUH..! daripada membahas “blass-on” lebih baik kembali ke topik. Sebenarnya aku juga ga ingat topik apa yang hendak ku angkat ini, sebab dari tadi aku bercerita, dan 1 x 2menit itu ku gunakan untuk berlehai-lehai ke pembahasan lain. Untung saja aku tidak mengungkit “Capuccino rasa Cabe”. Kita bisa membahas itu di entri yang lain.
Salah seorang dari anak tersebut menyadari bahwa terdengar suara jadul dari balik layar hitam. Dia penasaran, dan mulai mendekati jendela ini, aku mulai grogi, deg! Deg!..deg!deg!..deg!deg!...jantung ini kembali membalap sekencang Valentino Rossi. Diapun mengepalkan kedua tangannya dan menempelkan wajahnya ke jendela hitam. Iya..iya..aku tau dia tidak bisa melihatku dengan mata telanjang sehingga harus lebih detail seperti itu. huh! Seperti Detektif Conan aja. Sedetik setelah ia melakukan penyelidikan Ala Conan, tiba-tiba ia terkejut sambil meloncat. Dia menyadari aku ada di depannya yang dibatasi oleh jendela kaca hitam. Aku heran kenapa ekspresinya seperti itu. padahal aku tidak sedang memakai “masker tebal” atau baru bangun sehingga rambutku kembang seperti rambut singa. Lantas kenapa ia begitu kaget ketika yang di lihatnya adalah aku. Jangan katakan aku mirip Suzzanna yang berperan sebagai “Sundel Bolong”. Itu cukup mematahkan semangatku sebagai seorang Mahasiswi.

Karena ketahuan kedokku memperhatikan mereka sekitar 2 jam, aku mulai bertindak. Ku bukakan jendela kamarku dan mulai mengetuk-ngetuk kaca jendela tersebut. aku pikir itu cukup sebagai Alarm pemadam kebakaran. Maksudku bunyi Alarm rumah kalau maling sedang menyelinap masuk. Dan sesaat kemudian, satu per satu dari mereka bepergian tanpa harus ku sebut “huss..hus..”. Cukup prilaku lembut menurutku menyikapi mereka dengan mengetuk-ngetuk jendela. Tapi sebenarnya aku juga kasihan melihat anak kecil zaman sekarang. Masa kecilnya kurang bahagia. Tempat pohon-pohon ranting yang seharusnya menjadi sarang bermain anak-anak justru di tebang oleh masyarakat itu sendiri. Bahkan pemerintah sekalipun. Coba seandainya Negara ini bercermin pada negera tetangga. “Malaysia”. Negaranya yang damai dan tentram. Apalagi untuk penebangan pohon. Sangat di haramkan di penduduk mereka. Itu merupakan suatu penghianatan di Negara mereka. Tidak seperti masa kecilku dulu. Aku beruntung lahir di tahun jadul itu. tahun 1992. Yah..masih kuno sekali, tetapi aku sangat puas menikmati masa kecil tersebut. masih banyak pohon-pohon di halaman rumahku. Masih banyak pasir-pasir yang bisa ku gunakan untuk membangun rumah-rumah miniatur. tapi aku juga heran. Ko’ sifat kekanak-kanakan masih saja menghantui bhatinku. Itu mungkin karena keluguan di 16 tahun yang lalu tidak rela meninggalkan aku sebagai jasadnya. Good bye masa kecil. 

Sebenarnya KAU itu PerFecT !! sama kayak AKU


Kadang kita mikir apakah kita udah perfect. Kadang atau seringnya kita berkaca itu “BUTUH”. Bahkan penting..ting..ting…sepenting-pentingnya…..!!
Gue saranin lu bawa cermin “gede’” deh kalo ngampus, karena …….
Ada beberapa hal. opz,,maaf yak…., gue orangnya hobi ngelirik kelakuan orang, merhatiin dari ujung kepala ampe ujung jempol. maklum, mahasiswa kimia yang nyasar di Psikolog. Hufftt…..

Here come %$@*&#+! :

1. Ada seorang cewe’ cupu dengan style yang ga ada habisnya alias bener-beneran cupu. *kanudahguebilangcupu,gimanasihchef???!!!/. Oke lanjut..! ini cewe’ temennya gua, si gua ada di kolong bukit, ada juga di kaki gunung Sahara *kaliaje/. Stop!!!! Kita sedang engga’ bercandaaaaaaa……………………………………..NEXT

2.  (gue atur ulang) cat..cat..cat…..!!!!! MANA EKSPRESINYAAAAAAAA………………..

3.   Mau ngomomg niech..tapi kok susah amaddd..!! banyakan titik-titikya . (puyeng gua)

4.  (kan udah gue bilang kalo si Gua itu ada di kolong bukit, coba searching di internet, kali aje nemu)

5. Serius chef, jangan bercanda mulu.

6. Beneran kok, aku ga bercanda!! Hufftt…

7.    Adoech…bener-bener niech akhwat jahiL…!!!

8. Eitch…yang penting kaga’ jahiliyah kan nyuk???!!

9. Jiaaahh…elahh…..lu yang ngomong, lu yang jawab..!!

10.   Bukan..!!! BUKAAANN!!! Bukan gue. Tapi tangan gue…

11. Aduh,,,,BINGUNG (-_-)”

12.Jangan pingsan DOELOEeee…..

13. Napa emank???

14. SOALNYE INI BARU IKLANNYE……

15.  Si Chef lagi ngerjain si pembaca???? (wkwkwkwkkwk)

16. kwkwkdotcom

17.   Salah!!! Yang bener www.kkkk.com

OkE..!! olahraganya usai. Sekarang kita lanjut ke topic IMPORTANT.....(histerissss).

-menakutkan- Ada orang yang bilang kalo anda itu menarik, cantik, ganteng, atau malah cupu. Aduh, kasihan, yang sabar yah, lu ga cupu kok, Cuma orang tu nya aja yang ga kenal lu lebih detail. Gue saranin, maksud gue lu saranin mereka biar pake kacamata item…eicth, maksudnye ellu yang make kacamata itemnya. Gitcuh…

Gini nich kalo punya imaginasi berlebihan. Hufft, kebanyakan gado-gadonya kalo nulis, eeehhh ngetik maksud’E. SERIUS-

Manusia itu fitrah, anugrah dari sepasang suami istri *bayimaksudnya/. Yah, suatu keistimewaan pasti untuk kedua belah pihak. Ketika belia dewasa dan mulai bergaul dengan sebayanya, ia akan menyadari penampilannya sendiri.

“owch..wajahku kusem”
“waduh..timbul jerawat niech..”
“gue musti tampil beda besok!”
“yes! Loe gaul amad Man….”

Apa lagi coba??? Pasti lu bakal ngomong sendirian di depan cermin. Gue jamin lu bakal nanya ke cermin itu “Siapa yang paling cantik di muka bumi ini, wahai Cermin Ajaib?”. Gue berharap tu cermin bisu. (-_-)”

Ga usah mikir jauh-jauh untuk tampak perfect, kawan. Lu itu udah cantik kok tanpa musti pake blass on, tanpa musti pake make-up, atau lipstick, atau bahkan ice shadow. Oh god! Come on beib..! you are not the mocker! You must be your self if you want the people accept you as simple girl or boy. Kau itu perfect dari dugaanmu. Kau hanya butuh satu jurus penangkal serangga dariku. Opz,,,jurus AJAIB maksud chef.

1. Lihat dirimu di cermin. Siapa jatimu sebenarnya. Kenapa kau di ciptakan. Apa tujuanmu. Siapa pemilik wajah ini sejatinya. Kendati kadang frustasi yang disebabkan oleh ocehan orang luar angkasa alias mereka yang selalu mengomentarimu. Aku tindak lanjuti kasusmu “CUKUP SUDAH KOMENTAR MEREKA TENTANG PRIBADIMU!!....

2. Fiuh…itu cukup untuk teriakan seribu bahasa. Tapi apakah kau berpikir apa yang keren tampak dirimu. Ialah BE YOUR SELF guys…

3.  Gue bukan orang perfect , tapi justru diri kita sendiri yang membuat kita perfect

4.  Ku sebutkan arti perfect itu seperti apa. Ialah kau yang tau akan potensi dirimu sendiri. Meski sekecil apapun itu, tapi kau mampu mengembangkannya, ialah yang menghargai bakat dirimu sendiri. KAU butuh cita rasa ini : “PeDe”. Gue yakin dengan taste ini bakal buat You menjadi perfect

5. Kata Be Your Self susah katamu? Justru Be Their Selves lebih SUSAH...!!! Lebih susahnya di banding membuat mekanisme senyawa Organik,atau membuat program di Pascal, atau menggambar struktur kerangka tumbuhan, atau bahkan fisika modern. (Oh god! Eksak ini mengganngu tulisanku)

6. Apa potensimu? Menulis, membaca, menggambar, bercerita, melawak, atau bahkan berpuisi???? It’s GREAT!!  Itu gampang! Cukup kau latih saja imaginasimu, khayalan tingkat tinggimu, atau mimpi-mimpi belakamu. Kau tuangkan saja di kertas putih itu

7. Kau jelek? Ga’ menawan? Ga pinter? Ga gaul? Owch…menyedihkan!! Gue Cuma bisa bilang “semua keluhanmu gak ada gunanya,kawan”. Di Era Globalisasi sekarang ini ga’ butuh kata-kata ganteng atau cantik. Tapi yang mereka butuhkan adalah skill. Jangan kau anggap ocehan mereka menjadi penghalang masa depanmu. Teruslah berkarya , kawan. Aku memotivasimu.

oke....HAMASAH.....sah..sah.....sahh......*menggema/.





Senin, 07 November 2011

Kita Lain Kiblat, kawan..!!!!

kita disini berbeda
tanpa kata, tanpa suara
kita disini tak sama
rupa kita beda kandungan
kita disini angkuh
kau egokan kemunafikanmu, aku pamerkan keistimewaanku

aku, bukan disini untukmu, kawan
aku mau menghindar darimu
dari rasa berdosaku telah mengkhianatiNYA

kita mau berbeda atau kau yang ingin berbeda dariku
terserah cakapmu....!!!
aku butuh kau tinggalkanku di semak belukar ini
aku mau kau biarkan aku bertahta dalam keheningan malamku di Gua
cukup Gua ini sebagai saksi ketaklukanku padaNYA

aku cukup disini, kawan
pergilah kau
enyahlah bila mengajakku kabur dari kedzoliman
dimana rasa tanggung jawab yang dulu kita dongengkan???!!!
aku pikir kita sama munafiknya , kawan....

aku kecewa!!!....
sangat kecewa telah kau pengaruhi

pergilah kau...
enyah dari gangguan sihirmu itu
kini aku sadar akan kejahiliyaanku

pergilah sana.........
usah kau ganggu kami....!!!!!!

Rabu, 02 November 2011

sebuah simbol senyuman

aku teringat decisan suara yang komat-kamit bagai pedagang asongan
kadang keluhan juga mengimbangi perdebatan
tapi yang paling aku sukai adalah di saat aku terduduk
dalam curahan hati mereka
seakan semuanya dipercayakan padaku

bahagia bhatin ini, menatap wajah orang yang lalu lalang hingga menghampiriku
bagai pengawal, atau bahkan raja sekalipun, tak penting wujud asli itu
yang terpenting, engkau jujur dengan takjubanmu

engkau jujurlah kawan, aku butuh itu...
tak bernoda di kalbu, malah kabut yang justru mengaung
Sedih kadang di bohongi, namun engkau menyadari kepalsuan itu
sekali lagi aku bahagia,
karena kepercayaan masih engkau lekatkan di pundakku
akan aku simpan peti amniyahmu.

ah, sudahlah...
aku jadi ngantuk memikirkannya
aku butuh segelas  teh hangat untuk menyuguhkan renunganku ini
hujan lebat, langit yang berkabut, sembari petir ikut menyongsong suasana keheningan ini

ggrrhh...
bulu kudukkupun mulai berekspresi bagai seorang aktris
ternyiang juga di benakku kala motor masih berlumuran lumpur di balik pintu rumah

tersandung lagi...!!
itu dia! aku dapatkan mutiara itu....!!
kali ini kau untukku...!
mendapati cahaya mata di balik ketulusanmu, sobat

tetaplah jadi sahabatku, jangan engkau dustai alam yang bersemai
jangan engkau tipu daya indahnya karunia Ilahi
karena berkat kaulah, maka kau ada.......



untuk sebuah senyuman kita  ^_^