FARADIBAH


Do You Know Me ???

Foto saya
padang, sumatera barat, Indonesia
BERBURUH BUKU, MENYANTAP SAJIAN BAB BUKU, MELAHAP ARTIKLE, MENCICIPI CERPEN DAN NOVEL, NGEBROWSING TIPS AND TRIK SOMETHING, itulah Ane, Sang Chef
AHLAN WA SAHLAN ^_^

Traffic

Jumat, 18 November 2011

Be Negative!! (?)


Apa yang sedang anda pikirkan? Bagaimana kedepan anda? Apa tujuan anda itu penting untuk kita bahas, couy. Karena kalo ga kita ungkit dan di aplikasikan, maka ia akan berjamur di otak. Kayak aku –yang- apabila sugesti-sugesti aneh, unek-unek, tips-tips, atau bahkan inspirasi yang mengalir gitu aja di gudang memoryku, maka tanpa basa-basi cepat-cepat deh aku tuangkan semua folder-folder yang baru saja ku arsipkan sebelum ia terformat otomatis. Dan apabila itu terjadi, dengan “ini”, aku mungkin tidak akan update blog hari ini.

Oke, cukup curhatnya far.., Sebelumnya mari berhitung..
1 x 1 = 1
1 x (-1) = -1
-1 x (-1) = 1

Sama ga hasil yang kita peroleh apabila kita mengalikan posistif dengan positif, atau sebaliknya negative dengan negative ?????
Pertanyaan saya adalah bagaimana mungkin positif dikali negative hasilnya negative??????
Dari simulasi Bank Soal Ujian Nasional di atas (?) dapat kita tarik kesimpulan bahwa penemu perhitungan ini mungkin sedang mengalami masa pancaroba (?). buktinya pertanyaan saya sejak TK belum terjawabkan. Nah, justru buku yang baru saja saya baca berjudul “BE NEGATIVE!” ini mampu menjawab teka-teki saya selama 15 tahun lamanya. (kalo 15 tahun yang lalu, berarti umur saya sekarang ada….sepuluh,,dua puluh…tiga puluh kali yah?). tapi yang jelas bahwa teori yang di kemukakan oleh mbak NS ini telah membawa saya pada kenegatifan yang harus di raih.*yakin chef?/.
Ada kata-kata aneh dan hendaknya dijauhkan seperti hal yang menyangkut kenegatifan itu sangat “anti nyamuk” banget bagi mereka.*khususnya saya/. Coba pikir darimana angka positif itu diperoleh? dari angka negative kan?!. Tapi pembuktiannya? (tuh dah jelas perhitungannya di atas).
Nah, kalo pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari tuh gimana? *bisaditanggungjawabin????/. aku sih ga jamin, tapi “nurani” mu aja cukup untuk menjamin bukti nyata ini :

Coba ingat-ingat apa-apa aja kalimat negative yang sepintas melayang di atas kepala anda *imaginasimaksudnye/. Yups, pasti mikirnya gini:
Jangan
Gagal
Tunda
Tidak
Belum
Malas
Miskin

Sekarang aku perintahkan anda untuk menyebutkan kata-kata positif:
Ya
Lakukan
Sabar
Keberhasilan
Konsisten
Boleh
Senang
Kaya
Yakin
Bisa

Nah, sekarang MARI BERHITUNG !!!!
Rumus : Negatif x positif = negatif
Jangan lakukan
Tidak konsisten
Belum berhasil
Tunda keberhasilan
Tidak kaya
Rumus : Negatif x negatif = positif
Jangan tunda
Belum gagal
Jangan marah
Tidak miskin
Rumus : Positif x positif = positif
Lakukan kesabaran
Boleh konsisten
Yakin bisa

sekarang pertanyaan saya muncul lagi “kenapa musti ambil pusing begitu? Kenapa engga’ ambil jalan pintasnya aja kayak rumus “(+) x (+) =(+)” gitu aja kok repot!!!”. Namun sangat disayangkan sekali jika antum dan antumna hanya mengambil jalan pintas ke pasar agar ga ketiban macet, atau mengendarai motor mobil agar aman dari polusi ataupun hujan kelak. Aku sarankan bagi yang memilih jalan pintas ini lebih baik terbang pake’ sayapnya bidadari aja biar ada jalan pintas ke surga &%$#*^@. *gubrak!!!/
bukan masalah target yang sesungguhnya yang kita capai sebenarnya, akan tetapi sejauh mana perjuangan kita yang telah menelan asam asin pahit NaNo-NaNo rasa daun papaya. *sontoloyo/.

Kebanyang ga kalo kita hidup penuh kesenangan, serba mewah, apa-apa ada, ini ada, itu ada, sana ada, sini juga ada (kalo aku ada ga yah?). MoNoToN gAk tuh? Gue JAMIN para malaikat yang selalu menonton acting kita di bumi ini bakalan boring banget. Ga ada sensasi, eksistensi, aksi-reaksi, energy aktifasi, atau bahkan asam-basa kehidupan. Yang ada justru Katalis sebagai mempercepat kehidupan tanpa nego-nego.
Ah, kalo aku yang jadi sutradara nanti di sebuah pilem, pasti aku buat yang banyak konfliknya sehingga ceritanya semakin seru. (?).
Itulah kisah “(+) x (+) = (+)”.

Nah, rumus yang satu ini yang seru,-NEGATIF-
Kalo negative kali positif pasti jawabnya negative. KARENA :
Di dalam kehidupan kita sehari-hari itu terikat kuat dengan imaginasi yang melayang-layang di awan kepala anda *seperti di komik-komik itu loh../. misal : mbak NS memiliki teamwork di sebuah usahanya, sebut saja “Perusahan”. Ketika itu, dalam menjalankan suatu proyek, beliau membutuhkan kerjasama teamwork  yang andil di dalam bekerja. Namun, mbak NS sedikit meragukan ketangguhan para teamworknya, namun negative thingking itu ia buang jauh-jauh dengan mereaksikannya dengan katalis, opss, dengan enzim maksudnya agar menghasilkan produk yang dihasilkan melalui pencernaan otak secara jernih tanpa menghasilkan reaksi samping alias sisa-sisa ke-negatif-an. Ia olah menjadi sebuah positif thingking dan membentuk karakter yang PeDe dalam bertindak. –yang- justru ia juga memberikan up plus kepada karyawan tersebut sebagai wujud perhargaan atau bahkan sebagai khiasan kecintaan atas kerjasamanya. Nah, itu dia yang kita butuhkan, “menghargai bawahan”!!. Dengan adanya istilah yang baru saja aku bold, sebagai rumus yang baru saja aku ciptakan berhak di Hak Patenkan alias “Noble”. Yah, tadi itulah sebuah kepositifan. Yang mana bila kita ingin berubah, maka pahamilah kinerja Negatif itu seperti apa bentuknya.

Niech, aku beri taste baru,
“Be Negative, so you will know what is the poshitive feeling behind that…then..TWIST IT..!!” . 

2 komentar:

  1. Keren,, =)
    Jadi dapat ilmu baru,
    Thanks,
    (jadi pengen baca bukunya, tapi ndak punya)

    BalasHapus
  2. bukunya bagus loh..
    coba search di Gramedia...
    ^_^

    BalasHapus